..Enjoy Your Life by Learning from Dramas

Kamis, 14 Januari 2016

Sinopsis Love Flight Episode 1


NeuMek kesal karena orang yang membawakan tiket pesawatnya terlambat datang padahal ia sudah menunggu cukup lama di bandara. Setelah pria yang ditunggu itu datang NeuMek meminta agar lain kali biarkan ia saja yang mengurus tiketnya sendiri. Mek nampaknya tidak terlalu bersemangat untuk perjalanannya kali ini terlebih saat ia mengetahui penerbangannya menggunakan Thai Airways. Pria itu mengatakan jika bosnya ingin Mek mendapatkan perjalanan yang nyaman.
“Lain kali tanya padaku dulu sebelum membeli tiket penerbangan” Pinta Mek sambil berlalu dengan kesal.

Alasan mengapa Mek tidak ingin penerbangan menggunakan Thai Airways adalah karena seseorang, Faha mantan pacar nya adalah pramugari di maskapai tersebut.


Flash back

Mek menghampiri Faha yang sedang menunggunya di kafe. Ia bertanya mengapa Faha tidak meminum minuman pesanannya karena es nya sudah mencair.
“Karena aku menunggumu. Nah, Sekarang aku bisa meminumnya” jawab Faha sambil menyedot minumannya.
Mek menunjukan sebuah buku pada Faha, itu adalah London Guidebook terbaru karya Mek. Faha memuji buku pacarnya itu sangat bagus, Ia merasa cemburu karena ia juga ingin travelling. 
Mek berjanji saat mereka liburan nanti mereka akan Travelling ke London bersama. Tapi menurut Faha itu akan sulit karena ia sudah bekerja sekarang. Faha tidak mau liburannya tergesa-gesa karena ia ingin menikmatinya.

***
Saat akan menuju Gate ruang tunggunya, Mek memandangi seorang pramugari dari belakang tanpa melihat wajahnya pun Mek tau itu adalah Faha. Melihat Faha membawanya kembali pada ingatannya di kafe itu, percakapannya dengan Faha sebelum mereka bertengkar dan putus. 
Saat itu Faha mengatakan betapa menyenangkannya bekerja sebagai pramugari, ia bisa bekerja dan travelling dalam waktu bersamaan. Tapi Mek malah mengatakan pendapatnya mengenai pekerjaan pramugari yang membuat Faha kesal. Mek merasa khawatir karena pekerjaan seperti itu menuntut Faha untuk selalu berpergian jauh dan ia mengkhawatirkan keselamatan pacarnya.
Tapi keinginan Faha untuk meraih pekerjaan impiannya sangat besar ia tetap mendaftarkan diri dan berhasil lolos seleksi menjadi pramugari untuk maskapai Thai Airways. Besoknya Faha ikut kelas pelatihan tanpa memberitahu Mek.
Saat melihat laptopnya Mek pun mengetahui jika Faha sudah diterima bekerja dan menghadiri kelas pelatihan. Mek merasa kecewa karena Faha tidak jujur padanya.  Mek menjemput Faha di pusat pelatihan tapi ia malah melihat Faha sedang bercanda akrab dengan seorang pria. Faha mencoba menjelaskan sesuatu tapi Mek tidak peduli dan tetap pergi.
Saat di rumah Mek juga masih marah dan tidak ingin berbicara dengan Faha. Sambil menangis dan memeluk Mek, Faha meminta maaf karena sudah merahasiakan semuanya. Ia memohon agar Mek membiarkannya menjalani pekerjaan impiannya, ia sudah bekerja keras untuk bisa mencapai semua ini. Lalu bagaimana denganku? Pernahkah kau memikirkan aku? tanya Mek. Itulah alasan mengapa Faha tidak mengatakannya pada Mek karena ia tahu pacarnya itu tidak akan setuju.
“Kau mengetahuinya tapi kau tetap melakukannya!” Mek semakin marah dan berteriak.

Faha merasa alasan Mek tidak masuk akal padahal selama ini ia selalu mendukung apapun yang Mek lakukan. Dan membiarkan Mek mendapatkan pekerjaan yang selalu Mek impikan.
“Kau pergi kemana pun bahkan kita sering tidak bertemu sama lain. Tapi aku tidak pernah mempermasalahkannya. Sekarang aku juga ingin melakukan pekerjaan impianku, mengapa kau tidak membiarkan aku melakukannya?”

Menurut Mek Itu artinya ia tidak lebih penting dari impian Faha. Apakah mimpimu lebih penting daripada cinta kita? Tanya Mek. Mek meminta Faha membuat keputusan diantara mimpi dan cinta mana yang akan Faha pilih?
Besoknya Faha pergi ke kantor pusat ia sepertinya telah membuat keputusan. Temannya, Son meminta Faha untuk memikirkan hal ini kembali karena impian Faha sudah dekat.
Kata-kata Faha semalam sepertinya menyadarkan Mek, ia berkata pada rekannya yang datang menyusulnya ke rumah jika ia tidak akan menyelesaikan bukunya kali ini karena ia berniat berhenti. Temannya meminta Mek untuk berfikir lagi, berhentinya Mek yang tiba-tiba akan berpengaruh pada banyak orang di kantor. Mereka juga membutuhkan buku Mek untuk pameran mendatang. Ia meminta Mek memikirkan posisi orang lain juga, karena ini menyangkut pekerjaan impiannya.
 “Lagi-lagi soal mimpi”
“Kenapa? Memangnya Kau tidak punya mimpi?”

Mek menjawab mimpinya adalah memiliki banyak uang untuk membuat orang yang dicintainya hidup dengan nyaman. Setelah temannya pergi Mek memandangi miniatur pesawat dan nampak memikirkan sesuatu.
Faha pulang dan mengambil kopernya. Mek bertanya kemana Faha akan pergi sambil membawa koper itu. Sambil menagis Faha menjawab jika ia datang untuk memberikan jawabannya. Ia memilih untuk mengikuti mimpinya dan akan keluar dari kehidupan Mek.
Flashback end

Tiga orang tante-tante (yang lumayan mirip om-om :D) masuk ke ruang tunggu VIP yang sama dengan Mek. Mereka tidak henti-hentinya memuji kemewahan  fasilitas yang tersedia (aslinya norak dan hebring banget wkwkw). Mek benar-benar kelihatan bete dengan keributan yang mereka buat tapi ia diam saja.
Tapi ada seorang gadis muda yang berani menegur mereka. Gadis itu ternyata keponakan dari salah satu Trio tante. Mek yang tidak tahan memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu.
Mek tidak sengaja tertabrak oleh seorang remaja cowok. Anak cowok itu, Pata minta maaf karena ia sedang kebingungan mencari neneknya yang tiba-tiba menghilang. Mek mengajak Pata untuk melaporkannya ke bagian informasi. Tidak lama setelah itu nenek berhasil ditemukan, Pata sangat berterima kasih karena Mek sudah membantunya.
Faha ditegur seniornya karena terlambat padahal ini adalah penerbangan pertamanya. Salah satu dari senior Faha juga tampaknya ada yang tidak menyukainya. Kemudian para Pramugara dan Pramugari diminta menuju posisinya masing-masing. Faha berdiri di pintu kabin menyambut penumpang.
Ternyata Faha dan Mek berada di penerbangan yang sama, hanya saja mereka belum mengetahuinya karena saat Mek masuk, Faha sedang membantu Pata dan neneknya menuju tempat duduk mereka.
Saat pesawat take off Gadis keponakan tante hebring kelihatan ketakutan ia mencengkram kursinya erat-erat. Pata bertanya apakah gadis itu baik-baik saja? (posisi duduk Pata di tengah-tengah antara nenek dan cewek cantik^^). Gadis itu menggeleng dan mencengkram erat tangan Pata, Pata sih senyum-senyum aja.
Komentar :
Wah kira-kira apa yang akan terjadi kalau Mek tau Faha bertugas di penerbangan yang sama dengannya? Min Dee awalnya agak kecewa gitu sama Mek yang egois kenapa dia malah minta Faha untuk memilih antara mimpi dan cinta coba? Tapi Min Dee langsung luluh pas dia bilang impiannya Cuma cari uang untuk membuat pasangannya hidup nyaman, Kyaaa~ lemah banget yah hati Min Dee ini >.< pada dasarnya Mek khawatir sama hubungan mereka.. Mek sebagai writer guide book sering traveling dan udah banyak kehilangan waktu bareng Faha, nah kalo Faha juga kerja yang menuntutnya untuk banyak pergi-pergi mereka akan lebih susah lagi ketemu. Mek juga khawatir sama keselamatan Faha, Cuma memang cara Mek menyampaikan itu semua ke Faha salah.




0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar yang sopan dan tidak bersifat bashing.
Komentar kalian adalah penambah semangat kami^^